ALKOHOL
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang
umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidrokdil (OH-) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau
atom karbon lain.
Berdasarkan jumlah gugus -OH yang
terdapat dalam tiap molekulnya, alkohol dapat dibedakan :
1. Alkohol monohidrik, yaitu alkohol yang mengandung satu
gugus -OH.2. Alkohol dihidrik, yaitu alkohol yang mengandung dua gugus -OH.
3. Alkohol trihidrik, yaitu alkohol yang mengandung tiga gugus -OH.
4. Alkohol polihidrik, yaitu alkohol yang mengandung empat atau lebih gugus -OH
Alkohol monohidrik dapat dituliskan
dengan rumus umum CnH2n+2O. Tetapi karena gugus fungsional pada
alkohol monohidrik berupa gugus hidroksil (-OH),
maka rumus umum alkohol dapat
dituliskan : CnH2n + 1 OH atau R -
OH, dimana n ³ 1 dan R dapat berupa alkil, alkil tersubstitusi, dan alil.
Klasifikasi dan Tatanama Alkohol
Alkohol monohidrik dapat
diklasifikasikan berdasarkan pada atom karbon yang mengikat gugus -OH, yaitu :
1. Alkohol primer (10 ) adalah alkohol
yang gugus - OH nya diikat oleh atom C primer, yaitu atom C yang berikatan
dengan satu atom C yang lain.
2. Alkohol sekunder ( 20 ) adalah alkohol
yang gugus -OH nya diikat oleh atom C sekunder, yaitu atom C yang berikatan
dengan dua atom C yang lain.
3. Alkohol tersier (30 ) adalah alkohol
yang gugus -OH nya diikat oleh atom C tersier , yaitu atom C yang berikatan
dengan tiga atom C yang lai
Tatanama alkohol
Untuk memberikan nama pada alkohol
monohidrik, dikenal adanya tiga sistem tatanama, yaitu:
1. Tatanama Trival (tatanama Umum)
Menurut tatanama ini, alkohol diberi
nama dengan terlebih dahulu menyebut nama gugus alkil yang mengikat gugus -OH,
kemnudian diikuti kata alkohol yang ditulis terpisah. Kalau anda lupa dalam
memberi nama gugus alkil ini, anda dapat melihat dan membaca kembali Modul-1
tentang isomeri dan tatanama.
2. Tatanama IUPAC (Tatanama
Sistematika)
Tatanama ini pada dasarnya
menggunakan aturan-aturan yang berlaku untuk memberikan nama pada alkana (anda
dapat melihat modul-1 tentang isomeri dan tatanama). alkohol diberi nama dengan
menganti akhiran -a pada alkana yang bersesuaian dengan akhiran -ol. Dalam hal
ini pemerian nomor pada rantai karbon yang terpanjang dimulai dari ujung rantai
yang letaknya paling dekat dengan atom C yang mengikat gugus -OH.
3. Tatanama
Karbinol
Menurut tatanama ini suku pertama
dari alkohol monohidrik disebut karbonal. Dengan demikian untuk suku-suku yang
lebih tinggi diberi nama sebagai turunan (derivat) dari karbinol. yang satu
atau lebih atom H dari CH3 digantikan oleh gugus yang lain.
Alkohol sebenarnya memiliki pengertian yang sangat luas, namun kebanyakan
jenis alkohol yang dijadikan bahan dasar campuran berbagai minuman dan makanan
adalah alkohol jenis etanol, sehingga orang menyebutnya misal sebagai Minuman
beralkohol.
Begitu banyaknya merk makanan ataupun minuman yang menggunakan Alkohol
membuat kita berpikir bahwa zat tersebut jamak dan wajar untuk di konsumsi.
Belum lagi begitu banyaknya minuman beralkohol yang diracik sendiri alias
oplosan, mencampur-campurnya dengan zat-zat lain untuk meningkatkan
"kekerenan" minuman tersebut.
Sudah tidak aneh di masyarakat kita, terutama remaja, mengkonsumsi alkohol
adalah hal yang lumrah, baik itu untuk meningkatkan kesan keren dan terlihat
seperti macho. Padahal mengkonsumsi alkohol tidaklah keren, karena efek
mabuk/trance, halusinasi dan ketidakmampuan mengontrol diri menunjukkan bahwa
kita lemah, pengecut dan kekanak-kanakan.Padahal jika kita tahu bahaya
alkohol, sebagai mana zat-zat kimiawi lainnya, Alkohol memiliki kemampuan
destruktif yang mematikan terhadap organ-organ tubuh manusia, bahkan lebih luas
mampu mematikan fungsi-fungsi sosial moral etika manusia.
Beberapa dampak dan efek alkohol bagi kesehatan manusia adalah
:
- Mengganggu fungsi hati, yang mampu mengakibatkan penyakit hepatitis.
- Mengakibatkan kerusakan lambung
- Mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh
- Mengakibatkan peningkatan resiko Kanker Payudara
- Mengganggu fungsi otak, jantung, dan ginjal.
- Mengakibatkan Stroke, kelumpuhan syaraf, gagal fungsi organ.
- Mengakibatkan cacat dan gangguan pertumbuhan bagi janin
- Mengakibatkan kematian.
Begitu berbahayanya Alkohol dan minuman beralkohol
bagi kesehatan ini seharusnya membuat kita sadar untuk tidak mengkonsumsi
minuman beracun tersebut. Ingat bahwa Alkohol adalah salah satu penyebab
kematian terbesar di dunia, baik karena menjadi penyakit, maupun akibat
kecelakaan, over dosis dan sebagainya. Alkohol adalah racun, racun bagi tubuh,
racun bagi jiwa, racun untuk keimanan.
Alkohol tidak
selalu membawa akibat buruk bagi manusia. Alkohol bisa juga berguna untuk
kehidupan sehari-hari manusia. Dalam bahasa ilmiah, alkohol disebut alkanol.
Alkohol adalah senyawa karbon yang mempunyai gugus OH (oksigen dan hidrogen).
Alkohol memiliki beberapa wujud. Alkohol suku rendah (yang memiliki atom karbon
lebih sedikit) berwujud cairan encer. Alkohol bersuku menengah berwujud cairan
kental. Sedangkan alkohol yang bersuku tinggi memiliki wujud padat. alkohol juga memiliki banyak manfaat , salah satunya untuk membuat parfum dan obat-obatan
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yang berikatan dengan gugus hidroksil.
Mempunyai sebuah cincin aromatic dengan satu atau lebih gugus hidroksil ,sering bergabung dengan glukosida dan biasanya terdapat dalm rongga sel. Beberapa golongan polimer penting seperti lignin, melanin, dan tannin, adalah polfenol.
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan dalam air.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
Fenol didapatkan melalui oksidasi sebagian pada benzena atau asam benzoat dengan proses Raschig, Fenol juga dapat diperoleh sebagai hasil dari oksidasi batu bara. Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir Joseph Lister saat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada anstiseptik dagang, triklorofenol atau dikenal sebagai TCP (trichlorophenol). Fenol juga merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan kloraseptik.
Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi rumput liar, dan lainnya.
Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan pembakaran kimiawi pada kulit yang terbuka.Penyuntikan fenol juga pernah digunakan pada eksekusi mati. Penyuntikan ini sering digunakan pada masa Nazi, Perang Dunia II. Suntikan fenol diberikan pada ribuan orang di kemah-kemah, terutama di Auschwitz-Birkenau. Penyuntikan ini dilakukan oleh dokter secara penyuntikan kevena (intravena) di lengan dan jantung. Penyuntikan ke jantung dapat mengakibatkan kematian langsung.
SIFAT KIMIA
• Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid atau keton yang jumlah atom C-nya sama , karena gugus OH-nya terikat pada suatu atom C yang tidak mengikat atom H lagi. Jadi fenol dapat dipersamakan dengan alkanol tersier.
• Jika direaksikan dengan H2SO4 pekat tidak membentuk ester melainkan membentuk asam fenolsulfonat ( o atau p).
• Dengan HNO3 pekat dihasilkan nitrofenol dan pada nitrasi selanjutnya terbentuk 2,4,6 trinitrofenol atau asam pikrat.
• Larutan fenol dalam air bersifat sebagai asam lemah jadi mengion sbb :
Karena itu fenol dapat bereaksi dengan basa dan membentuk garam fenolat
SIFAT FISIKA
• Fenol murni berbentuk Kristal yang tak berwarna, sangat berbau dan mempunyai sifat-sifat antiseptic
• Agak larut dalam air dan sebaliknya sedikit air dapat juga larut dalam fenol cair. Karena bobot molekul air itu rendah dan turun titik beku molal dari fenol itu tinggi, yaitu 7,5 maka campuran fenol dengan 5-6% air telah terbentuk cair pada temperature biasa. Larutan fenol dalam air disebut air karbol atau asam karbol.
JENIS SENYAWA FENOL
Senyawa fenol dibedakan atas dua jenis utama yaitu :
berdasarkan jalur penbuatannya :
1. Senywa fenol yang berasal dari asam shikimat atau jalur shikimat
2. Senywa fenol yang berasal dari aseta malonat
3. Ada juga senyawa fenol yang berasal dari kombinasi antara kedua jalur biosintesa ini yaitu senyawa-senyawa flavonoid.
PERANAN SENYAWA FENOL
Beberapa peranan senyawa fenol
1. Lignin merupakan bahan dinding sel.
2. Antosianin sebagai pigmen bunga
3. Peranan yang masih merupakan dugaan
• Flavonol tampaknya penting dalam pengaturan pertambahan makanan kapri.
• Kehadirannya dalam kloroplas bayam menimbulkan dugaan bahwa flavonol berperan dalam fotosintesis.
4. Fenol tumbuhan mendapat perhatian karena kemampuannya untuk membentuk kompleks dengan protein dengan ikatan hydrogen.
5. Ekstraksi senyawa fenol dari tumbuhan dengan menggunakan alcohol yang mendidih biasanya mencegah terjadinya oksidasi enzimatik.
6. Senyawa fenol merupakan senyawa aromatic karena itu menyerap cahaya pada daerah UV.
PEMERIKSAAN KANDUNGAN FENOL
Pemeriksaan kandungan kimia meliputi pemeriksaan pendahuluan terhadap berbagai ekstrak dengan reaksi warna dan pengendapan guna mengetahui golongan senyawa polifenol, selanjutnya dilakukan pemeriksaan senyawa-senyawa turunan fenol dengan kromatografi kertas dan spektrofotometer UV.
Hasil pemeriksaan pendahuluan ditunjukkan adanya tanin, flavanoid, antosianin, dan leukoantosianin. Pemeriksaan lebih lanjut menggunakan kromatografi kertas didapat tannin galat dan siduga adanya asam protokatekuat, sedangkan kromatografi kertas preparatif yang dikarakteristik dengan spektrofotometer UV diduga adanya flavon atau flavonol.
ANALISIS SENYAWA FENOL
Cara klasik untuk mennjukan senywa fenol sederhana adalah dengan menggunakan larutan besi III klorida 1 % dalam air atau dalam alcohol yang kadang dimodifikasi dengan penambahan nlarutan besi III sianida 1 %. Larutan tersebut akan menghasilkan warna hijau, ungu, biru, atau hitam dengan senyawa fenol.
Fenol dan asam fenolat bebas biasa diidentifikasi dengan anlisis tanaman
• Hidrolisis asam dari suatu jaringan tumbuhan membebaskan sejumlah asam fenolat yang larut dalm eter.
• Asam-asam tersebut bergabung dengan lignin sebagai gugus ester atau terdapat sebagai fraksi yang tidak larut dalam alcohol dari daun.
• Kemungkinan lain asam tersebut terikat sebagai glikosida sederhana yang larut dalam alcohol.
Fenol bebas relative jarang terdapat dalam tumbuhan
Hidrokuinon paling banyak terdapat.
Lainnya seperti katekol, orsinol, floroglusinol, dan pirogalol hanya terdapat sedikit dalam tumbuhan.
Fenol dan asam fenolat
Fenol dapat dipisahkan dari asam karboksilat berdasarkan kelarutannya dalam natrium bikarbonat ( NaHCO3).
Umumnya tidak larut dalam NaHCO3 seangkan dalam asam karboksilat larut. Fenol dapat diubah menjadi eter dengan proses sintesis Wiliamson. Karena fenol lebih asam daripada alkohgol maka fenol apat diubah menjadi Natrioum foroksida dengan menggunakan Natrium Hidroksida sebagai contoh adalah pembentukan anisol dari fenol. Senyawa fenol juga dapat mengalami reaksi brominasi, nitrasi dan sulfonasi
BIOSINTESIS
• Senyawa fenol dapat dihasilkan melalui beberapa jalur yaitu :
1. Jalur asetat malonat
2. Jalur sikimat
3. Kombinasi dari jalur-jalur tersebut.
• Asam 6-metil salisilat misalnya dibentuk melalui jalur asetat malonat.
• Asam gensiat dapat melalui jalur asetat malonat dan pada kasus tertentu melalui jalur sikimat.
METODE ANALISIS FENOL DENGAN KLT
Metode terbaik untuk pemisahan dan identifikasi senyawa fenol sederhana dengan KLT. Senywa tersebut umunya dideteksi seelah hidrolisis asam atau basa dari jaringan tumbuhan dari ekstrak alcohol
• Hidrolisis asam dilakukan dengan HCL 2 M selama setengah jam atau hidrolisis basa dengan NaOH 2 M selam 4 jam, atau ekstraksi dengan alcohol.
• Fenol yang terbentuk diekstraksi dengan eter.
• Ekstraksnya diuapkan sampai kering.
• Residu dilarutkan dalam eter dan dikromatografi dua arah ( KLT)
METODE ANALISIS FENOL DENGAN KCKT
Penelitian berbagai metoda penentuan fenol dan turunannya (disebut senyawa fenol) dalam air dengan kromatografi cairan kinerja tinggi (KCKT) telah banyak dilakukan baik secara langsung maupun melalui derivatisasi. Penentuan secara langsung masih kurang peka dengan tingkat pemisahan yang rendah, terutama untuk senyawa fenol dengan kepolaran yang hampir sama. Untuk memperbaiki tingkat pemisahan dapat dilakukan dengan mengganti fasa diam, baik jenis maupun ukuran, serta mengubah komposisi dan jenis fasa gerak. Kepekaan dapat dinaikkan dengan mengubah detektor atau melakukan pemekatan, baik dengan ekstraksi cair-cair maupun padat-cair. Denvatisasi biasanya digabung dengan ekstraksi, sehingga dapat memperbaiki tingkat pernisahan dan menaikkan kepekaan. Beberapa pereaksi telah digunakan untuk keperluan derivatisasi senyawa fenol pada analisis secara KCKT. Pereaksi iod manobror.n:ida. (IBr), te1a12 digurrakan pada penentuan fenol total seeara spektrofotometri. Pereaksi tersebut lebih baik dari pada 4-amino antipirin. Pereaksi 4-amino antipirin tidak dapat bereaksi dengan senyawa fenol yang tersubtitusi para. Berdasarkan penelitian tersebut, pada penelitian ini telah dikaji lebih lanjut penggunaan IBr pada penentuan campuran senyawa fenol dalam air, secara KCKT. Senyawa fenol dalam air diekstraksi menggunakan pereaksi IBr claim fasa organik, kemudian ditentukan seem. KCKi. Hasil reaksi senyawa fenol dengan IBr disebut derivat senyawa fenol. Pada tahap ekstraksi, telah dipelajari mekanisme ekstraksi derivatisasi, pengaruh variabel tetap dan variabel eksperimen terhadap angka banding distribusi (D).
Sumber :Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yang berikatan dengan gugus hidroksil.
Mempunyai sebuah cincin aromatic dengan satu atau lebih gugus hidroksil ,sering bergabung dengan glukosida dan biasanya terdapat dalm rongga sel. Beberapa golongan polimer penting seperti lignin, melanin, dan tannin, adalah polfenol.
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan dalam air.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
Fenol didapatkan melalui oksidasi sebagian pada benzena atau asam benzoat dengan proses Raschig, Fenol juga dapat diperoleh sebagai hasil dari oksidasi batu bara. Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir Joseph Lister saat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada anstiseptik dagang, triklorofenol atau dikenal sebagai TCP (trichlorophenol). Fenol juga merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan kloraseptik.
Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi rumput liar, dan lainnya.
Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan pembakaran kimiawi pada kulit yang terbuka.Penyuntikan fenol juga pernah digunakan pada eksekusi mati. Penyuntikan ini sering digunakan pada masa Nazi, Perang Dunia II. Suntikan fenol diberikan pada ribuan orang di kemah-kemah, terutama di Auschwitz-Birkenau. Penyuntikan ini dilakukan oleh dokter secara penyuntikan kevena (intravena) di lengan dan jantung. Penyuntikan ke jantung dapat mengakibatkan kematian langsung.
SIFAT KIMIA
• Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid atau keton yang jumlah atom C-nya sama , karena gugus OH-nya terikat pada suatu atom C yang tidak mengikat atom H lagi. Jadi fenol dapat dipersamakan dengan alkanol tersier.
• Jika direaksikan dengan H2SO4 pekat tidak membentuk ester melainkan membentuk asam fenolsulfonat ( o atau p).
• Dengan HNO3 pekat dihasilkan nitrofenol dan pada nitrasi selanjutnya terbentuk 2,4,6 trinitrofenol atau asam pikrat.
• Larutan fenol dalam air bersifat sebagai asam lemah jadi mengion sbb :
Karena itu fenol dapat bereaksi dengan basa dan membentuk garam fenolat
SIFAT FISIKA
• Fenol murni berbentuk Kristal yang tak berwarna, sangat berbau dan mempunyai sifat-sifat antiseptic
• Agak larut dalam air dan sebaliknya sedikit air dapat juga larut dalam fenol cair. Karena bobot molekul air itu rendah dan turun titik beku molal dari fenol itu tinggi, yaitu 7,5 maka campuran fenol dengan 5-6% air telah terbentuk cair pada temperature biasa. Larutan fenol dalam air disebut air karbol atau asam karbol.
JENIS SENYAWA FENOL
Senyawa fenol dibedakan atas dua jenis utama yaitu :
berdasarkan jalur penbuatannya :
1. Senywa fenol yang berasal dari asam shikimat atau jalur shikimat
2. Senywa fenol yang berasal dari aseta malonat
3. Ada juga senyawa fenol yang berasal dari kombinasi antara kedua jalur biosintesa ini yaitu senyawa-senyawa flavonoid.
PERANAN SENYAWA FENOL
Beberapa peranan senyawa fenol
1. Lignin merupakan bahan dinding sel.
2. Antosianin sebagai pigmen bunga
3. Peranan yang masih merupakan dugaan
• Flavonol tampaknya penting dalam pengaturan pertambahan makanan kapri.
• Kehadirannya dalam kloroplas bayam menimbulkan dugaan bahwa flavonol berperan dalam fotosintesis.
4. Fenol tumbuhan mendapat perhatian karena kemampuannya untuk membentuk kompleks dengan protein dengan ikatan hydrogen.
5. Ekstraksi senyawa fenol dari tumbuhan dengan menggunakan alcohol yang mendidih biasanya mencegah terjadinya oksidasi enzimatik.
6. Senyawa fenol merupakan senyawa aromatic karena itu menyerap cahaya pada daerah UV.
PEMERIKSAAN KANDUNGAN FENOL
Pemeriksaan kandungan kimia meliputi pemeriksaan pendahuluan terhadap berbagai ekstrak dengan reaksi warna dan pengendapan guna mengetahui golongan senyawa polifenol, selanjutnya dilakukan pemeriksaan senyawa-senyawa turunan fenol dengan kromatografi kertas dan spektrofotometer UV.
Hasil pemeriksaan pendahuluan ditunjukkan adanya tanin, flavanoid, antosianin, dan leukoantosianin. Pemeriksaan lebih lanjut menggunakan kromatografi kertas didapat tannin galat dan siduga adanya asam protokatekuat, sedangkan kromatografi kertas preparatif yang dikarakteristik dengan spektrofotometer UV diduga adanya flavon atau flavonol.
ANALISIS SENYAWA FENOL
Cara klasik untuk mennjukan senywa fenol sederhana adalah dengan menggunakan larutan besi III klorida 1 % dalam air atau dalam alcohol yang kadang dimodifikasi dengan penambahan nlarutan besi III sianida 1 %. Larutan tersebut akan menghasilkan warna hijau, ungu, biru, atau hitam dengan senyawa fenol.
Fenol dan asam fenolat bebas biasa diidentifikasi dengan anlisis tanaman
• Hidrolisis asam dari suatu jaringan tumbuhan membebaskan sejumlah asam fenolat yang larut dalm eter.
• Asam-asam tersebut bergabung dengan lignin sebagai gugus ester atau terdapat sebagai fraksi yang tidak larut dalam alcohol dari daun.
• Kemungkinan lain asam tersebut terikat sebagai glikosida sederhana yang larut dalam alcohol.
Fenol bebas relative jarang terdapat dalam tumbuhan
Hidrokuinon paling banyak terdapat.
Lainnya seperti katekol, orsinol, floroglusinol, dan pirogalol hanya terdapat sedikit dalam tumbuhan.
Fenol dan asam fenolat
Fenol dapat dipisahkan dari asam karboksilat berdasarkan kelarutannya dalam natrium bikarbonat ( NaHCO3).
Umumnya tidak larut dalam NaHCO3 seangkan dalam asam karboksilat larut. Fenol dapat diubah menjadi eter dengan proses sintesis Wiliamson. Karena fenol lebih asam daripada alkohgol maka fenol apat diubah menjadi Natrioum foroksida dengan menggunakan Natrium Hidroksida sebagai contoh adalah pembentukan anisol dari fenol. Senyawa fenol juga dapat mengalami reaksi brominasi, nitrasi dan sulfonasi
BIOSINTESIS
• Senyawa fenol dapat dihasilkan melalui beberapa jalur yaitu :
1. Jalur asetat malonat
2. Jalur sikimat
3. Kombinasi dari jalur-jalur tersebut.
• Asam 6-metil salisilat misalnya dibentuk melalui jalur asetat malonat.
• Asam gensiat dapat melalui jalur asetat malonat dan pada kasus tertentu melalui jalur sikimat.
METODE ANALISIS FENOL DENGAN KLT
Metode terbaik untuk pemisahan dan identifikasi senyawa fenol sederhana dengan KLT. Senywa tersebut umunya dideteksi seelah hidrolisis asam atau basa dari jaringan tumbuhan dari ekstrak alcohol
• Hidrolisis asam dilakukan dengan HCL 2 M selama setengah jam atau hidrolisis basa dengan NaOH 2 M selam 4 jam, atau ekstraksi dengan alcohol.
• Fenol yang terbentuk diekstraksi dengan eter.
• Ekstraksnya diuapkan sampai kering.
• Residu dilarutkan dalam eter dan dikromatografi dua arah ( KLT)
METODE ANALISIS FENOL DENGAN KCKT
Penelitian berbagai metoda penentuan fenol dan turunannya (disebut senyawa fenol) dalam air dengan kromatografi cairan kinerja tinggi (KCKT) telah banyak dilakukan baik secara langsung maupun melalui derivatisasi. Penentuan secara langsung masih kurang peka dengan tingkat pemisahan yang rendah, terutama untuk senyawa fenol dengan kepolaran yang hampir sama. Untuk memperbaiki tingkat pemisahan dapat dilakukan dengan mengganti fasa diam, baik jenis maupun ukuran, serta mengubah komposisi dan jenis fasa gerak. Kepekaan dapat dinaikkan dengan mengubah detektor atau melakukan pemekatan, baik dengan ekstraksi cair-cair maupun padat-cair. Denvatisasi biasanya digabung dengan ekstraksi, sehingga dapat memperbaiki tingkat pernisahan dan menaikkan kepekaan. Beberapa pereaksi telah digunakan untuk keperluan derivatisasi senyawa fenol pada analisis secara KCKT. Pereaksi iod manobror.n:ida. (IBr), te1a12 digurrakan pada penentuan fenol total seeara spektrofotometri. Pereaksi tersebut lebih baik dari pada 4-amino antipirin. Pereaksi 4-amino antipirin tidak dapat bereaksi dengan senyawa fenol yang tersubtitusi para. Berdasarkan penelitian tersebut, pada penelitian ini telah dikaji lebih lanjut penggunaan IBr pada penentuan campuran senyawa fenol dalam air, secara KCKT. Senyawa fenol dalam air diekstraksi menggunakan pereaksi IBr claim fasa organik, kemudian ditentukan seem. KCKi. Hasil reaksi senyawa fenol dengan IBr disebut derivat senyawa fenol. Pada tahap ekstraksi, telah dipelajari mekanisme ekstraksi derivatisasi, pengaruh variabel tetap dan variabel eksperimen terhadap angka banding distribusi (D).
http://cha-farmasis.blogspot.com/2009/12/fenol.html
http://riskahernandy17.blogspot.com/2012/10/alcohols.html
Permasalahan :
Dari wacana diatas dikatakan bahwa ALKOHOL dapat bermanfaat untuk membuat parfum, mengapa ALKOHOL digunakan untuk membuat parfum ? coba anda jelaskan prosesnya ?
3 komentar:
Assalammua’alaikum
Nama : Patimah
Nim : A1C112033
Saya akan mencoba menjawab permasalahan dari saudara ekin,Menurut literature yang say abaca.
alkohol berfungsi sebagai pelarut bahan-bahan esensial yang menghasilkan aroma tertentu. Banyak sekali bahan aroma parfum yang tidak larut di dalam air, tetapi hanya larut di dalam alkohol.
Oleh karena itu, alkohol merupakan salah satu alternatif terbaik dalam melarutkan bahan-bahan tersebut.Alkohol atau disebut juga etanol, adalah salah satu senyawa kimia yang bisa berasal dari bermacam bahan, semisal fermentasi khamar, fermentasi non-khamar, tapi juga terdapat secara alamiah dalam buah-buahan matang.
Wassalammua’alaikum
saya akan mencoba menjawab permasalahan anda.
karena alkohol berfungsi sebagai pelarut bahan-bahan esensial yang menghasilkan aroma tertentu. Banyak sekali bahan aroma parfum yang tidak larut di dalam air, tetapi hanya larut di dalam alkohol.
pemanfaatan alkohol dalam industri parfum, hanyalah sebagai bahan penolong untuk melarutkan komponen wewangian. Ada kemungkinan alkohol ini masih tertinggal dalam produk parfum yang dihasilkan. Hanya saja, saat digunakan, misal dioleskan atau disemprotkan ke badan, bahan ini akan cepat menguap dan tinggal meninggalkan aroma parfum.
Alkohol memiliki titik menguap rendah sehingga mengering lebih cepat daripada air. Maka pencampuran minyak parfum dengan alkohol menyebabkan minyak dalam parfum menguap lebih cepat. Hal ini memberikan kesan bahwa parfum tersebut cukup kuat daripada sebenarnya. Itu sebabnya, saat pertama kali Anda mengenakan wewangian komersial, aroma mungkin kadang-kadang tampak luar biasa tercium oleh orang-orang di sekitar Anda. Ini juga menjelaskan mengapa aroma memudar secara dramatis dalam satu atau dua jam sebagaimana minyak parfum menguap bersama alkohol.. jadi intinya, alkohol dalam parfum digunakan sebagai pelarut.
Posting Komentar